Inilah 5 Jenis Serangga Terkuat Dari Klan Aburame

Inilah 5 Jenis Serangga Terkuat Dari Klan Aburame yang merupakan salah satu kaln terkuat di desa konoha dengan kekuatan khas yaitu serangga. Masing-masing klan mempunyai kemampuan khusus dalam bertempur. Sebagai ciri khasnya, klan Aburame menggunakan serangga sebagai teknik mereka. Teknik serangga ini mampu menyerang musuh secara diam-diam, menguras chakra, merusak tubuh, menyebarkan racun, dan juga sebagai alat pelacak. Berikut 5 jenis serangga andalan klan Aburame.

1. Kikaichu

Anggota klan Aburame mempunyai simbiosis mutualisme dengan kikaichu. Tubuh klan Aburame adalah inang tempat kikaichu untuk bersarang dan berkembang biak. Sebagai gantinya, shinobi tersebut menerima kemampuan seumur hidup untuk mengendalikan serangga dan menggunakannya sebagai teknik utama mereka. Penggunaan kikaichu biasanya dengan diam-diam menyergap lawan dan menguras chakra mereka sebelum mereka melihat serangga tersebut dengan menggunakan teknik Mushi Dama. Teknik ini akan meninggalkan sedikit chakra lawan sehingga mereka tidak bisa bergerak dan melawan.

Dengan kontrol yang tepat dari anggota Aburame, kikaichu juga mampu memindahkan chakra, melacak target, berfungsi sebagai perisai pelindung, dan sebagai penjara untuk menahan lawan di tempat. Karena kikaichu hanya memiliki jangka waktu beberapa jam, mereka dapat dibuang dalam pertempuran. Untuk mempertahankan jumlah mereka, mereka terus-menerus bereproduksi di dalam inang mereka. Shino Aburame memang adalah salah satu tokoh dengan sifat baik hati di Naruto. Tapi tak dapat dibantah kekuatannya memang horor.

2. Bikocho

Bikochu adalah serangga hebat yang dulunya digunakan oleh klan Aburame dalam Perang Dunia Shinobi. Sekarang, bikochu menjadi spesies yang terancam punah, jadi mereka membiarkannya hidup di habitatnya sendiri. Bikochu dikenal mempunyai memiliki indera penciuman yang luar biasa, lebih kuat dari pada seekor anjing. Ciri khas betinanya adalah berhidung panjang dan matanya yang biru. Spesies ini hanya bertelur setiap tahun selama musim kawin; sehari setelah badai hujan. Segera setelah satu telur menetas, ia masuk ke tahap pupa dan kemudian bermetamorfosis menjadi dewasa. Pengguna serangga tertarik pada bikochu karena bikochu dapat melacak sumber aroma yang diingatnya. Bikochu pernah akan digunakan untuk melacak keberadaan Sasuke, namun digagalkan karena aroma pertama yang tercium Bikochu adalah kentut Naruto.

3. Kidaichu

Kidaichu adalah spesies serangga mirip kumbang yang dimanfaatkan oleh anggota tertentu dari klan Aburame untuk menggunakan jutsu serangga parasit penghancur. Serangga ini pada awalnya berukuran kecil. Tapi, jika mengonsumsi asupan chakra dalam jumlah besar, serangga ini cepat berkembang dan mulai menjadi parasit dengan memakan daging inang mereka. Sifat ini, di satu sisi, efektif untuk menghancurkan musuh, namun di sisi lain dapat sangat mengganggu di dalam tubuh pengguna sendiri. Shino Aburame diketahui pernah menggunakan teknik ini.

4. Rinkaichu

Rinkaichu adalah jenis serangga berukuran nano dan termasuk jenis serangga berbisa. Serangga ini bertindak dengan cara menghancurkan sel musuh mereka dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Berbeda dengan kikaichu, serangga ini harus dipindahkan ke tubuh lawan melalui kontak fisik langsung.

Rinkaichu mirip dengan virus, menyebar dengan cepat dan berkembang biak saat mereka ada pada sel hidup. Mereka membutuhkan daging untuk hidup dan akan segera meninggal jika inang mereka meninggal. Dua pengguna serangga ini adalah Torune Aburame dan Shikuro Aburame. Mereka dikenal sebagai anggota klan Aburame yang memiliki antibodi terhadap serangga.

5. Shokaichu

Shokaichu adalah satu spesies serangga yang digunakan oleh anggota klan Aburame. Bentuknya menyerupai cacing. Mereka memiliki kemampuan untuk menggali ke dalam tanah dan menemukan tanda chakra khusus dari seseorang yang kemudian dilaporkan ke anggota klan Aburame. Serangga ini berfungsi sebagai pencari informasi dan penyalur informasi antar anggota. Muta Aburame diketahui menyimpan serangga-serangga ini di dalam tubuhnya.